Dengan menyebut nama Allah
yang Maha Tahu, yang jika seluruh ilmu-Nya dicatat dan disimpan oleh seluruh komputer dan gadget di dunia ini—yang
terus bertambah kapasitasnya penyimpanannya pun unitnya—niscaya tidak akan ada
akhir dan awalnya.
Sempat tertegun kaget ketika melihat acara TV disalah satu stasiun TV swasta yang mengabarkan bahwa NASA telah ‘menemukan’ sangkakala Malaikat Israfil, spontanitas sayapun berniat mempelajarinya lebih lanjut dan me-re-post-nya diblog saya yang baru saja saya buat. Jadi, inilah hasil googling saya;
Sempat tertegun kaget ketika melihat acara TV disalah satu stasiun TV swasta yang mengabarkan bahwa NASA telah ‘menemukan’ sangkakala Malaikat Israfil, spontanitas sayapun berniat mempelajarinya lebih lanjut dan me-re-post-nya diblog saya yang baru saja saya buat. Jadi, inilah hasil googling saya;
Kita
mulai dengan pengertian apa itu sangkakala Malaikat Israfil.
Secara bahasa,
dan menurut KBBI, Sangkakala atau sangka adalah sejenis alat tiup yang terbuat
dari cangkang kerang. Alat tiup ini disebut sangkakala karena bernama sangka
dan ditiup secara berkala atau bunyian berkala. Pada zaman dahulu sangkakala
biasa digunakan dalam saat tertentu, seperti untuk meminta—merampok (versi Papa
Bebi)—perhatian orang banyak, ketika hendak mulai berperang, mengumpulkan
prajurit dan banyak lagi kegunaan sangkakala.
Dalam ajaran Islam—yang
merupakan salah satu agama Abrahamik— dikatakan bahwa salah satu malaikat yang
bernama Israfil mempunyai tugas untuk meniupkan Shur (sangkakala) pada saat hari
akhir. Ketika Allah telah selesai menjadikan alam semesta beserta isinya, lalu
Allah membuat sangkakala dan meletakkannya di mulut Israfil. Kemudian
dikisahkan Israfil selalu menatap kearah 'Arsy, menanti kapan ia diperintahkan
untuk meniup sangkakala tersebut. Adapun, bentuk Shur, disebutkan pula dalam
salah satu hadist, sangkakala itu bagaikan tanduk dari cahaya, dengan ukuran
yang sangat besar dengan garis tengahnya seluas langit dan bumi (alam semesta).
Dalam hadist lain dikatakan sangkakala malaikat Israfil terbuat dari tanduk,
“Tanduk yang ditiup.” (Diriwayatkan dari Imam Ahmad, Imam Tirmidzi dan Abu Dawud.)
Nabi Muhammad SAW. bersabda,
"Sesungguhnya Allah menciptakan sangkalala yang mempunyai empat cabang,
yaitu cabang di Barat, di Timur, di bawah langit ketujuh bagian bawah dan
diatas langit ketujuh bagian atas." (Diriwayatkan
dari Abu Hurairah.)
Ilmuwan
NASA ‘Menemukan’ Terompet Sangkakala Malaikat Israfil?
Wilkinson Microwave Anisotropy
Probe (WMAP) adalah alat yang merupakan bagian dari program atau misi NASA
untuk melihat Kosmologi—studi tentang sifat alam semesta—secara keseluruhan.
Proyek ini melakukan observasi terhadap alam semesta untuk menemukan bentuk
sebenarnya dari alam semesta. Sebab prediksi yang umum selama ini mengatakan
bahwa alam semesta berbentuk bulat-bundar atau prediksi lain menyebutkan bahwa
alam semesta datar.
Dengan menggunakan WMAP,
mereka mendapatkan sebuah kesimpulan yang sangat mengejutkan, karena hasil
penelitian tersebut menemukan bahwa alam semesta ini berbentuk seperti terompet
atau sangkakala—terompet atau sangkakala, satu maksud.
Pada bagian belakang wilayah ‘terompet’ alam semesta itu
merupakan alam semesta yang tidak bisa diamati (un-observable). Sedangkan bagian
depan, dimana bumi dan seluruh sistem tata surya berada, merupakan alam semesta
yang masih mungkin untuk diamati (observable).
Berikut beberapa ayat
dalam Alquran;
“Apabila sangkakala
ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu,
dan tidak ada pula mereka saling bertanya.” (Al-Mu’minun:101)
Surah
Al-Kahfi ayat 99, “Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan
yang lain, kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu
semuanya.”
Dalam surah Az-Zumar ayat 68 disebutkan; “Dan
ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali
siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka
tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).”
Juga surah An-Naml ayat 87; “Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.”
Juga surah An-Naml ayat 87; “Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.”
Lanjut, Tim yang menggunakan WMAP mempelajari pola
titik-titik panas dan dingin radiasi microwave
cosmic— yang bisa menggambarkan bentuk alam semesta 380.000 tahun setelah
Big Bang. Proyek WMAP dari NASA membuat peta titik-titik tadi secara mendetail,
hasilnya ialah pola itu cenderung memudar, yakni tidak ada titik panas dan
dingin yang tampak melebihi jarak rentang 60 derajat. Ini menyimpulkan bahwa
ketika mengembang, alam semesta terulur panjang. Sempit di awal dan kemudian
makin lebar seperti corong. Mirip bentuk terompet diabad pertengahan. Hal ini mematahkan
sepatah-patahnya prediksi selama ini yang menyatakan bahwa bentuk alam semesta berbentuk
bulat yang mengembang ke segala arah.
Tim WMAP yakin bahwa alam semesta bukanlah berbentuk bola, tetapi berbentuk
terompet. Alam semesta bukan meluas tak terbatas, tetapi dibatasi oleh ujung
terompet. Jadi, alam semesta ada awal dan akhirnya. Hanya Allah yang tidak
berawal dan berakhir.
“Sesungguhnya
telah datang kepada kalian cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan.
Dengan Kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke
jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang
itu dari keadaan gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan
seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (Al Maidah: 15-16)
Dengan segala dimensi maknanya, dan tetap Allah-lah
yang Maha Tahu lagi Maha Luas Pengentahuan-Nya. Semoga bermanfaat dan semakin
memperkuat keimanan kita akan Maha Kuasa, Maha Berkehendak, lagi Maha Besarnya
Allah SWT. Aamin!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar