Kamis, 08 Agustus 2013

NASA 'Temukan' Sangkakala Israfil(?)


Dengan menyebut nama Allah yang Maha Tahu, yang jika seluruh ilmu-Nya dicatat dan disimpan  oleh seluruh komputer dan gadget di dunia ini—yang terus bertambah kapasitasnya penyimpanannya pun unitnya—niscaya tidak akan ada akhir dan awalnya.

                Sempat tertegun kaget ketika melihat acara TV disalah satu stasiun TV swasta yang mengabarkan bahwa NASA telah ‘menemukan’ sangkakala Malaikat Israfil, spontanitas sayapun berniat mempelajarinya lebih lanjut dan me-re-post-nya diblog saya yang baru saja saya buat. Jadi, inilah hasil googling saya;

                        Kita mulai dengan pengertian apa itu sangkakala Malaikat Israfil. 

         Secara bahasa, dan menurut KBBI, Sangkakala atau sangka adalah sejenis alat tiup yang terbuat dari cangkang kerang. Alat tiup ini disebut sangkakala karena bernama sangka dan ditiup secara berkala atau bunyian berkala. Pada zaman dahulu sangkakala biasa digunakan dalam saat tertentu, seperti untuk meminta—merampok (versi Papa Bebi)—perhatian orang banyak, ketika hendak mulai berperang, mengumpulkan prajurit dan banyak lagi kegunaan sangkakala.
                Dalam ajaran Islam—yang merupakan salah satu agama Abrahamik— dikatakan bahwa salah satu malaikat yang bernama Israfil mempunyai tugas untuk meniupkan Shur (sangkakala) pada saat hari akhir. Ketika Allah telah selesai menjadikan alam semesta beserta isinya, lalu Allah membuat sangkakala dan meletakkannya di mulut Israfil. Kemudian dikisahkan Israfil selalu menatap kearah 'Arsy, menanti kapan ia diperintahkan untuk meniup sangkakala tersebut. Adapun, bentuk Shur, disebutkan pula dalam salah satu hadist, sangkakala itu bagaikan tanduk dari cahaya, dengan ukuran yang sangat besar dengan garis tengahnya seluas langit dan bumi (alam semesta). Dalam hadist lain dikatakan sangkakala malaikat Israfil terbuat dari tanduk, “Tanduk yang ditiup.”  (Diriwayatkan dari Imam Ahmad, Imam Tirmidzi dan Abu Dawud.)
Nabi Muhammad SAW. bersabda, "Sesungguhnya Allah menciptakan sangkalala yang mempunyai empat cabang, yaitu cabang di Barat, di Timur, di bawah langit ketujuh bagian bawah dan diatas langit ketujuh bagian atas." (Diriwayatkan dari Abu Hurairah.)

            Ilmuwan NASA ‘Menemukan’ Terompet Sangkakala Malaikat Israfil?

Wilkinson Microwave Anisotropy Probe (WMAP) adalah alat yang merupakan bagian dari program atau misi NASA untuk melihat Kosmologi—studi tentang sifat alam semesta—secara keseluruhan. Proyek ini melakukan observasi terhadap alam semesta untuk menemukan bentuk sebenarnya dari alam semesta. Sebab prediksi yang umum selama ini mengatakan bahwa alam semesta berbentuk bulat-bundar atau prediksi lain menyebutkan bahwa alam semesta  datar.

Dengan menggunakan WMAP, mereka mendapatkan sebuah kesimpulan yang sangat mengejutkan, karena hasil penelitian tersebut menemukan bahwa alam semesta ini berbentuk seperti terompet atau sangkakala—terompet atau sangkakala, satu maksud.


  
             Pada bagian  belakang wilayah ‘terompet’ alam semesta itu merupakan alam semesta yang tidak bisa diamati (un-observable). Sedangkan bagian depan, dimana bumi dan seluruh sistem tata surya berada, merupakan alam semesta yang masih mungkin untuk diamati (observable).

               



            Berikut beberapa ayat dalam Alquran;
Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya.” (Al-Mu’minun:101)
Surah Al-Kahfi ayat 99, “Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain, kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya.”

            Dalam surah Az-Zumar ayat 68 disebutkan; “Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).”

                Juga surah An-Naml ayat 87; “Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.”

                Lanjut,  Tim yang menggunakan WMAP mempelajari pola titik-titik panas dan dingin radiasi microwave cosmic— yang bisa menggambarkan bentuk alam semesta 380.000 tahun setelah Big Bang. Proyek WMAP dari NASA membuat peta titik-titik tadi secara mendetail, hasilnya ialah pola itu cenderung memudar, yakni tidak ada titik panas dan dingin yang tampak melebihi jarak rentang 60 derajat. Ini menyimpulkan bahwa ketika mengembang, alam semesta terulur panjang. Sempit di awal dan kemudian makin lebar seperti corong. Mirip bentuk terompet diabad pertengahan. Hal ini mematahkan sepatah-patahnya prediksi selama ini yang menyatakan bahwa bentuk alam semesta berbentuk bulat yang mengembang ke segala arah.

Tim WMAP yakin bahwa alam semesta bukanlah berbentuk bola, tetapi berbentuk terompet. Alam semesta bukan meluas tak terbatas, tetapi dibatasi oleh ujung terompet. Jadi, alam semesta ada awal dan akhirnya. Hanya Allah yang tidak berawal dan berakhir.



                “Sesungguhnya telah datang kepada kalian cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan. Dengan Kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari keadaan gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (Al Maidah: 15-16)

Dengan segala dimensi maknanya, dan tetap Allah-lah yang Maha Tahu lagi Maha Luas Pengentahuan-Nya. Semoga bermanfaat dan semakin memperkuat keimanan kita akan Maha Kuasa, Maha Berkehendak, lagi Maha Besarnya Allah SWT. Aamin!
               



               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar