Rindu dilangit dermaga matiku adalah tumpahan mimpi-mimpi tak terjamah, tak terjemah.
Tarian dedaunan kering yang ditiup angin menemaniku bersimpuh menanti di sisi, kalau-kalau ada kabar dari kapal yang kau naiki. Kapal yang tak pernah lepas dari rinduku.Penantian ini berulang kali ajari aku bahwa menanti bukan hak dan kewaajibanku, tapi mencari dan mengejarmu jua agak mustahil bagiku.Ah, benar kata mereka, terkadang aturan itu membosankan.
Membosankan karena aku hanya bisa menantap biru putihnya laut dan langit dengan gambar warna-warni dikepala.
Zakia, tak mungkinkan kita hanya menari dengan bayang-bayang hingga batas senja?
Tarian dedaunan kering yang ditiup angin menemaniku bersimpuh menanti di sisi, kalau-kalau ada kabar dari kapal yang kau naiki. Kapal yang tak pernah lepas dari rinduku.Penantian ini berulang kali ajari aku bahwa menanti bukan hak dan kewaajibanku, tapi mencari dan mengejarmu jua agak mustahil bagiku.Ah, benar kata mereka, terkadang aturan itu membosankan.
Membosankan karena aku hanya bisa menantap biru putihnya laut dan langit dengan gambar warna-warni dikepala.
Zakia, tak mungkinkan kita hanya menari dengan bayang-bayang hingga batas senja?
11.30 23052012 di Dermaga Galau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar