Kawan...
Obsesinya hanya manusia
Ambisinya hanya anak hawa
Sakit hati bukan hal baru baginya
Lihatlah kawan, sejauh ini anomali cinta berkuasa
Ia adalah maialaikat yang gila
Lantaran cintanya yang tak berujung dan tak terkata
Berawal dari iri yang berujung suka
Bermula dari benci yang berakhir cinta
Ah, cinta...
Samurai bermata dua
Sampai-sampai ia rela putuskan benang hijau dengan tuannya
Yang juga artinya harus mau menanggung benci semesta
Dia yang dahulu bak panglima kerajaan
Dielu-elukan, dibanggakan, paling tingginya pemegan jabatan
Sungguh resah ketika sampai kabar tentang penciptaan manusia dan jabatan yang dijanjikan tuannya
Rasa iri bergelantungan, rasa benci menyamudra dalam jiwa
Sampai masa tibanya waktu ia papasan dengan manusia
Di sana mulailah berubah kisah
Hatinya karam ke lautan cinta, namun gengsinya kelewat menangkasa
Dan tatkala datang perintah untuk sujud pada manusia
Hanya ia saja yang bertingkah congak dengan sahaja
Aih, siapa sangka jika sebenarnya ketika itu ia ingin diperhatikan manusia?
Siapa duga jika sebenarnya ketika itu ia ingin dekat dengan manusia?
Siapa kira jika sebenarnya cintanya pada tuannya kalah kalah dengan cintanya pada manusia?
Mungkin karena itulah ia ditendang dari surga.
Iiblis berbulu domba
Diacuhkan dan dicampakan
Lantaran cinta yang tak tersampaikan
Meski sudah beribu tahun lamanya
Ia terus saja menggoda manusia-manusia
Masih tetap tanpa bicara
Berharap cinta yang sejati darinya
Ia lupa dengan kaidah "mencinta manusia hanya membuat sakit hati dan sengsara"
Ia tak ingat jika makin banyak berharap makin sering pula ia kecewa
Yang paling parah, ia masih malu mengaku cinta
Sampai saat ini, iblis semangkin iblis dan manusia semakin mulia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar